Farmasi, Belajar Apa Aja, Sih? [2]

Melanjutkan postingan sebelumnya, saya mencoba membahas mata kuliah kelompok pertama yaitu Biologi Farmasi.

Seperti namanya, kelompok Biologi Farmasi berfokus pada tumbuhan (terkadang hewan) serta pemanfaatannya sebagai sumber obat, baik sebagai bahan aktif maupun bahan tambahan. Untuk memahami mata kuliah yang akan saya deskripsikan berikut, para (calon) mahasiswa perlu memiliki dasar pengetahuan Biologi dan Kimia yang mumpuni. Lho, kenapa Kimia? Karena senyawa obat pada hakikatnya adalah senyawa kimia, bukan?

Jadi, yuk, disimak satu persatu.

  1. Botani Farmasi

fennel-223059_960_720

Botani Farmasi membahas ilmu mengenai tumbuhan yang dikaitkan dengan obat. Hal inilah yang membedakannya dengan Botani secara umum. Pada awal-awal pertemuan, mahasiswa biasanya akan diajarkan prinsip Botani secara umum, baik itu struktur tumbuhan dan fungsinya serta cara penamaannya berdasarkan binomial nomenklatur, dilanjutkan dengan proses fisiologis yang terjadi dalam tumbuhan (seperti fotosintesis, misalnya). Selain itu, siap-siap dengan istilah Latin yang bertebar di mana-mana, ya J. Awalnya mungkin akan susah, ditambah dengan istilah asing yang tidak akrab di telinga. Namun, percayalah, lama kelamaan akan terbiasa.

Oya, mata kuliah ini biasanya juga disertai praktikum. Biasanya praktikum Botani Farmasi melibatkan observasi tumbuhan dengan mata langsung serta dengan mikroskop. Setelah dilakukan observasi, praktikan (peserta praktikum) akan diminta untuk menggambarkan hasil pengamatannya pada diktat atau laporan praktikum. Seru, ‘kan?

Keahlian dan sikap yang dibutuhkan: Akan lebih mudah bagimu untuk memahami mata kuliah ini jika sudah jatuh cinta dengan botani. Keahlian menghafal cepat adalah skill yang dibutuhkan. Keahlian menggambar juga diperlukan untuk praktikum, tetapi ini tidak mutlak, kok.

Tips: Namun, jangan khawatir jika tidak kuat menghafal. Gantinya, kamu harus tekun berlatih mengenali nama dan istilah Latin yang digunakan, juga rajin mengulang materi setelah kuliah.

  1. Kimia Organik

hand-898232_960_720

Kimia Organik membahas senyawa organik atau senyawa yang mengandung atom C, H, serta O, N, S, dan P, mulai dari struktur, penamaan, sifat-sifat, dan reaksi-reaksinya. Mirip dengan kimia hidrokarbon yang dipelajari di SMA, tetapi lebih advanced lagi. Jika biasanya kamu mengenal molekul kimia dalam bidang dua dimensi, pada mata kuliah ini, kamu akan diperkenalkan dengan gambaran molekul kimia dalam ruang tiga dimensi. Memang kedengarannya sulit, tetapi ini adalah tahapan penting untuk bisa mempelajari ilmu lanjutan seperti sintesis obat, misalnya. Mata kuliah ini juga disertai praktikum. Biasanya yang dipraktikumkan adalah reaksi senyawa organik (alkohol, eter, ester, lemak, dsb.), pemurnian senyawa, serta pengenalan sintesis obat sederhana (misalnya sintesis aspirin dari asam salisilat).

Mengingat senyawa obat sebagian besarnya adalah senyawa organik, maka Kimia Organik menjadi mata kuliah yang mutlak dipelajari setiap mahasiswa Farmasi. Mata kuliah ini sering menyandang predikat terhoror di berbagai kampus, tetapi yakinlah, hasil tidak akan mengkhianati usaha.

Keahlian dan sikap yang dibutuhkan: Mata kuliah ini akan terasa lebih mudah bagi kamu yang sudah mencintai Kimia Organik dari sononya. Tatanama dan reaksi, lewat! Tinggal membayangkan molekul senyawa organik dalam ruang tiga dimensi (stereokimia) yang mungkin menantang imajinasimu. Ketelatenan dan kehati-hatian selama praktikum juga penting karena biasanya praktikum Kimia Organik melibatkan berbagai zat kimia dan proses tertentu.

Tips: Rajin berlatih soal adalah cara cepat sekaligus halal yang bisa kamu tempuh. Dengan berlatih soal, kamu akan terbiasa menyelesaikan persoalan Kimia Organik. Ingat, meski kedengarannya bisa dikhayalkan, Kimia Organik bukan ilmu yang bisa dibawa mimpi untuk dikuasai. Selain itu, khusus untuk stereokimia, kamu bisa memanfaatkan model tiga dimensi, baik berupa molymod atau model buatan sendiri dari plastisin dan jarum pentul.

  1. Kimia Bahan Alam/Fitokimia

laboratory-421064_960_720

Dianggap sebagai lanjutan Kimia Organik, KBA/Fitokimia merupakan ilmu yang mempelajari kelompok senyawa metabolit sekunder pada tumbuhan. Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan selain pati, lemak, dan protein. Biasanya yang berkhasiat obat (atau malah bersifat racun pada tumbuhan) ya tidak jauh-jauh dari metabolit sekunder ini. Yang biasanya dipelajari dalam mata kuliah ini adalah klasifikasi metabolit sekunder, struktur kimia senyawa metabolit sekunder, tumbuhan penghasilnya, proses biosintesis (bagaimana senyawa tersebut dihasilkan oleh tumbuhan), cara ekstraksi (penarikan senyawa dari jaringan tumbuhan), serta cara sintesisnya. Untuk memberikan pemahaman dan keahlian yang lebih dalam, mata kuliah ini juga disertai praktikum. Praktikum yang diberikan biasanya seputar cara ekstraksi dan isolasi senyawa metabolit sekunder dari tumbuhan.

Keahlian dan sikap yang dibutuhkan: Mata kuliah ini sangat teoritis, butuh kemampuan hafalan serta nalar. Ketelatenan dan kehati-hatian selama praktikum juga penting karena biasanya praktikum KBA/Fitokimia melibatkan berbagai zat kimia dan proses tertentu.

Tips: Tekun mencatat dan mengulang materi, juga berlatih menggambar struktur kimia dan rangkaian reaksi sintesis maupun biosintesis. Melakukan setiap praktikum dengan sungguh-sungguh biasanya membantu untuk dapat memahami mata kuliah ini.

  1. Farmakognosi

acupuncture-906144_960_720

Farmakognosi mempelajari bagian tumbuhan, hewan, atau mineral yang dapat digunakan sebagai obat. Misalnya rimpang jahe untuk mengatasi mual atau madu untuk meredakan gangguan tenggorokan. Dibandingkan Fitokimia, mata kuliah ini lebih ‘santai’ karena tidak terlalu banyak melibatkan ilmu kimia. Mata kuliah ini juga disertai praktikum yang seru. Misalnya pembuatan simplisia tumbuhan (bubuk temulawak, misalnya), pembuatan pati dari tumbuhan, atau pembuatan minyak nabati. Kadang-kadang, praktikan juga belajar cara budidaya tumbuhan obat, lho.

Keahlian dan sikap yang diperlukan: Kalau kamu punya pengetahuan yang oke soal obat tradisional, ini sangat membantu. Passion yang tinggi untuk mengenali dan memahami penggunaan bahan-bahan alami sebagai obat-obatan juga dapat membuatmu lebih bersemangat dalam mempelajari Farmakognosi. Butuh keahlian menghafal juga karena setiap bahan alami tersebut diberi nama sesuai ketentuan yang berlaku, dan dalam bahasa Latin pula. Jika kamu bisa melewati Botani Farmasi dengan baik, Farmakognosi biasanya tidak terlalu sulit buatmu.

Tips: Tekun mengenali nama tumbuhan serta bagian-bagiannya yang berkhasiat obat. Penamaan dalam Farmakognosi biasanya tidak jauh berbeda dengan penamaan dalam Botani, jadi tidak perlu terlalu cemas.

Sekian tinjauan mata kuliah episode 2. Semoga membantu siapa pun yang sedang atau berencana melanjutkan pendidikan Farmasi.

Leave a comment